Hakikat waktu memang masih menyisahkan misteri. Teori bertebaran demi menguak beberapa kemungkinan dari misteri waktu. Di antaranya kemungkinan mampu melakukan perjalanan waktu.
Cermis.id – Apakah perjalanan menembus ruang dan waktu bisa dilakukan? Sejauh ini para ilmuwan belum benar-benar mampu memastikan kemungkinan tersebut. Namun motivasi itu tak surut, ilmuwan masih terus mengkaji. Banyaknya pengalaman manusia tak sengaja terjebak pada dimensi berbeda menjadi buktinya.
Kedutan waktu menjadi jalan para ilmuwan menemukan fakta sains dalam melapangkan tekadnya menemukan cara menembus dimensi pada waktu yang lampau atau sebaliknya.
Salah satu peristiwa penting yang diduga mengalami kedutan waktu pernah menimpa dua turis yang tengah berlibur di pantai Puys, Prancis. Kisahnya berawal pada 4 Agustus 1951. Kala itu fajar belum lagi menyingsing. Heningnya suasana kala itu membuat deru ombak terdengar memecah kesunyian. Subuh itu pantai Puys menunjukkan pesonanya. Sungguh membuat pikiran tenang.
Namun, disaat itu sebuah pengalaman tak terlupakan akan membekas diingatan turis itu. Dua turis perempuan itu terbangun dari lelap tidurnya lantaran mendengar suara tembakan di mana-mana.
Suara itu semakin menguat dengan rentetan tembakan yang semakin gencar disusul jeritan dan tangisan yang sangat kacau. Lalu tidak berapa lama kemudian terdengar dengung sejumlah pesawat seperti menjatuhkan bom ke arah musuh. Tembakan mortir dan tembakan alat berat lainnya dari segala arah. Belum hilang kepanikan dua turis itu, para turis juga mendengar suara teriakan.
Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa bisa menjadi kacau begini? Kedua turis itu memilih untuk tak beranjak keluar. Dalam hati mereka berharap bantuan segera datang. Merasa terancam, kedua turis lantas tiarap di salah satu sudut kamar.
Badan keduanya bergetar lantaran ketakutan hebat yang entah bagaimana keduanya mengungkapkannya dengan kata-kata. Ledakan itu semakin nyaring terdengar, bahkan ada pula suara-suara perintah khas militer dalam bahasa Inggris dan Jerman, diselingi dengan jeritan kesakitan, dan isak tangis.
Selama kurang lebih tiga jam mereka mendengar jelas semua suara pertempuran di luar sana. Sampai akhirnya suara-suara mengerikan itu semakin samar dan hilang. Debur gelombang menghantam karang sayup kembali terdengar. Hari mulai pagi.
Setelah keduanya memastikan situasi aman, kedua turis itu memilih untuk keluar rumah. Mereka mengintip keluar jendela. Pemandangan di luar sana normal. Tak ada bekas pertempuran baru sama sekali. Aneh.
Keduanya kemudian bertanya-tanya kepada beberapa orang yang berada di dekat sana, apakah mereka mendengar suara pertempuran barusan? Semua hanya menggeleng dengan wajah bingung. Tak ada kegaduhan apapun, apalagi suara tembakan dan ledakan bom.
Seorang penduduk lokal yang agak tua mengatakan tak ada pertempuran baru di Normandia setelah D-Day “Operation Overlord” (1945) dan “Operation Jubilee” (1942). Kemudian sang kakek menjelaskan bahwa Pelabuhan Dieppe, Puys and Pourville merupakan titik pendaratan pasukan gabungan Sekutu (Inggris, Kanada, AS dan Polandia) dalam Operation Jubille 19 Agustus 1942.
Lantas, apakah yang sebenarnya sudah terjadi? Kedua turis Inggris itu tetap tak mengerti. Mereka sangat yakin bahwa apa yang mereka dengar adalah sebuah pertempuran yang bahkan seolah bisa mereka lihat. Dalam kebingungan, mereka kemudian membuat laporan ke otoritas setempat mengenai fenomena tersebut. Mulanya laporan itu diabaikan, namun akhirnya sebuah lembaga khusus di Inggris tertarik akan hal tersebut.
Kedutan Waktu, Misteri Tak Terpecahkan
British Society of Psychical Research kemudian melakukan riset dan penelitian terhadap fenomena tersebut. Mereka sangat yakin bahwa apa yang dialami dua turis perempuan Inggris itu adalah bagian dari misteri alam yang tidak terpecahkan. Namun mereka punya asumsi, kemungkinan keduanya telah terjebak dalam kedutan waktu. Suatu fenomena terbukanya semacam portal energi di suatu tempat yang memungkinkan orang bisa merasakan apa yang telah terjadi di masa lalu. Tapi Benarkah?
Mungkin saja benar. Karena penelitian terhadap laporan perempuan itu memang menunjukkan kesamaan peristiwa dengan kejadian nyata di Puys dalam gelar Operation Jubilee, yaitu operasi tempur pendaratan Sekutu di Normandia untuk memukul Jerman yang bercokol di Prancis pada 19 Agustus 1942.
Puys sendiri adalah sebuah desa tepi pantai dekat pelabuhan Dieppe di Normandy, Prancis menjadi lokasi wisata alternatif dengan pemandangan pantai bening, dan tebing karang. Romantis untuk sebagian orang yang suka laut. Hal ini yang mendorong dua turis perempuan itu memilih Puys sebagai tempat liburan musim gugur.
Beberapa Peristiwa Menembus Ruang dan Waktu
1. Pesawat Hilang dari Radar
Awal tahun 1994, sebuah pesawat sipil italia yang berpenumpang 315 orang terbang melintasi pantai Afrika. Pesawat mendarat dengan selamat pada bandara di salah satu wilayah di Italia. Namun dalam penerbangannya pesawat tersebut sempat menimbulkan kepanikan dan kecemasan para petugas bandara. Pasalnya, ketika terbang, layar radar di ruang kontrol sempat kehilangan sinyal keberadaan pesawat. Ketika berhasil mendarat dan dikonfirmasi mengenai insiden tersebut, anenya tidak seorang pun di dalam pesawat menyadarinya. Perjalanan mereka normal, tidak ada hal-hal aneh. Tidak ada kerusakan di mesin pesawat, dan tidak ada gangguan apa pun. Para awak dan penumpang baru menyadari memang benar ada kaganjilan, ketika sadar mereka melewatkan waktu selama 20 menit. Jam setiap penumpang dan awak kapal terlambat 20 menit.
2. Cincin dan Jam Ditemukan di Era Dinasti Ming
Di lokasi pemakaman di Kota Shangsi, Tiongkok, ditemukan cincin berbentuk jam swiss. Cincin itu ditemukan oleh sekelompok tim yang terdiri dari para arkeolog dan jurnalis yang tengah membuat film dokumenter. Ketika itu, mereka tengah memindahkan tanah yang menutupi peti mati pada sebuah makam. Kompleks makam tersebut berasal dari sebuah Dinasti Ming yang diperkirakan telah berusia 400 tahun. Pertanyaannya bagaimana cincin jam swiss itu bisa terkubur di makam yang berusia 400 tahun dan tak tersentuh manusia? Lebih anehnya lagi, di belakang jam tersebut tertulis kata Swiss.
3. Terjebak di Zaman Pra Sejarah
Pada 1982, seorang pilot NATO dalam suatu latihan penerbangan mengalami peristiwa ganjil. Ketika terbang, tiba-tiba dia melihat ratusan ekor dinosaurus dalam sejurus pandangan mata dalam beberapa waktu.
4. Korban Titanic Selamat Dievakusi di Tahun 1990
Pada 24 september 1990 dan 9 Agustus 1991, dua orang korban kecelakaan kapal berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Dua orang itu adalah Kapten Smith dan seorang penumpang kapal bernama Wenny Kathe. Kapten Smith ditemukan dalam keadaan mengapung di lautan. Sementara Kathe diselamatkan di atas gumpalan es 363 kilometer barat daya Islandia. Melalui identifikasi sidik jari dalam catatan pelayaran laut tidak diragukan lagi Smith adalah kapten di kapal nahas itu. Begitu pula dengan Kathe yang identitasnya dibenarkan kantor pelayaran sebagai penumpang kapal itu. Tidak ada yang mengherankan dari penyelamatan ini jika saja mereka bukan penumpang kapal Titanic yang berlayar pada 15 April 1912. Saat diselamatkan kondisi fisik mereka tidak berubah, persis seperti semula ketika kecelakaan puluhan tahun silam terjadi.