Etnis.id - Di daerah Jakarta, ada permainan yang mirip dengan jelangkung. Namanya adalah merak-merak sintir. Kita bisa menemuinya di Kebun Melati, Tanah Abang.

Disebut merak, karena ia senang berputar-putar saat mengembangkan ekornya yang indah. Permainan ini kurang lebih sama.

Pemainnya adalah anak kecil yang bertujuan memanggil roh halus untuk masuk ke tubuh seseorang yang bermain. Intinya, permainan ini tidak terikat oleh waktu dan musim, namun bisanya dilakukan pada malam hari.

Sama seperti anak-anak pada umumnya, saya juga sering mendengar dan diajak untuk memainkan permainan jelangkung selama berada di Makassar.

Biasanya, permainan dimulai saat lewat tengah malam. Teman-teman saya dulunya sudah menyiapkan boneka dan perlengkapan lain untuk mempermainkan hantu-hantu di sekitar kita.

Saya cuma mendengar cerita saja. Teman saya yang melakukannya. Katanya, saat hantu datang, pintu biasanya tertutup dan terbuka sendiri dan ada-ada saja yang ia beri tanda kalau ia sudah datang.

Sungguh, saya tidak tertarik untuk merasakah kedatangan makhluk halus dengan sengaja. Tetapi untuk belajar tahu soal keragaman permainan menarik di Indonesia, tidak masalah bukan?

Kembali ke merak-merak sintir, para pemainnya biasanya berumur 12-13 tahun atau lebih dewasa lagi. Semuanya harus lelaki dan dibutuhkan empat orang.

Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah sehelai sarung, ember dan air. Arena bermainnya berupa tempat terbuka yang cukup lapang.

Sebelum bermain, ditunjuk dulu siapa yang akan menjadi pemeran burung merak. Setalah didapat, lalu ditunjuk pemimpin permainan yang bertugas memanggil roh.

Pemain lain bertugas melantunkan syair. Merak-merak Sintir sambil mengelilingi pemain utama di tengah arena. Gambaran liriknya adalah sebagai berikut:

Merak, merak sintir,

Sintimye ngeong ngeong,

Ade burung, ade merak,

Burung merak ngigel,

Di Gunung Cede.

Sambil bernyanyi, pemeran utama berdiri di tengah arena, dikerudungi oleh sarung, dan matanya ditutup. Pemain lain melantunkan syair yang seperti mantera tersebut berulang-ulang.

Nantinya, jika berhasil, pemeran merak pun tertidur dan tidak sadar. Saat itu, roh mulai masuk ke dalam tubuh pemain dengan ditandai badannya yang kaku. Maka sarung pun mulai dibuka dan peserta lain menjauh ke pinggir.

Para penonton mulai memberi perintah kepada pemeran merak itu untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu. Seperti disuruh berjalan, menari, dan kebiasaan lainnya dari seekor burung merak.

Apabila nama aslinya dipanggil, pemeran merak menjadi sadar kemudian menangis. Selain itu, cara lain menyadarkannya adalah dengan menyiram air yang disiapkan tadi ke tubuh pemeran merak.

Jadi, mau coba?