Cermis.id - Orang Bunian sempat menjadi perbincangan beberapa tahun yang lalu. Saat seorang pengendara motor trail dibuat jatuh di pedalaman hutan Aceh. Namun, belakangan beredar cerita kalau itu bukanlah Bunian, melainkan suku Mante. Bunian sudah jadi cerita mitos di masyarakat Sumatera.
Sebenarnya, menurut cerita rakyat yang beredar, Bunian dianggap sebagai suku gaib atau suku tak kasat mata. Ia tergolong mahkluk astral dan dianggap mistis bagi masyarakat.
Di Sumatera, Bunian dianggap sebagai suku gaib yang mendiami daerah pedalaman agar tak dapat gangguan dari manusia, seperti di hutan, tepian sungai, gunung, dan tempat lainnya.
Dari cerita masyarakat sendiri, mereka tidak seperti orang primitif. Mereka juga punya bentuk tubuh sama seperti manusia biasa. Tempat tinggalnya pun konon ada di dalam kerajaan. Di sana, mereka berjualan hingga menikah.
Konon, ada seorang masyarakat Sumatera pernah hilang secara misterius. Kasus itu lalu dikaitkan dengan Bunian setelah tahu bahwa ia yang hilang, sebelumnya masuk ke dalam hutan.
Orang itu diceritakan sempat hilang selama 7. Ia berasal dari Riau. Setelah dicari oleh satgas dan tim pencari dari pemerintah setempat, orang itu kemudian pulang dengan sendirinya setelah 7 hari berselang. Sekembalinya orang itu, keluarga dan masyarakat lalu yakin kalau telah diculik atau disesatkan oleh Bunian.
Menurut cerita orang-orang di Sumatera, ciri Bunian adalah tidak memiliki garis tegak antara bibir dengan hidung. Selain itu, kedua alisnya juga menyambung. Namun, secara umum, fisik mereka sama dengan manusia pada umumnya.
Dalam cerita yang lain lagi, biasanya di kampung-kampung di Sumatera Barat, jika menjelang Magrib, anak-anak dilarang berkeliaran. Mereka terancam diambil Bunian, menurut orang-orang tua dulu.
Bunian sendiri diceritakan tidak sembarang menampakkan dirinya, sebab mereka memiliki dimensi lain dari yang didiami manusia. Mereka menampakkan diri kepada orang-orang yang mereka inginkan atau saat mereka jatuh cinta terhadap orang tersebut.
Begitulah mitor-mitos atau cerita rakyat yang terus dipelihara dari masa ke masa. Bukan hanya orang Sumatera, misteri itu juga dipercaya orang Kalimantan Barat khususnya Sambas.