Cermis.id - Tepat di wilayah utara Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terdapat pegunungan kapur yang membentang luas. Pegunungan ini mencakup dua provinsi, yaitu provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Salah satu bukitnya menjadi batas Desa Tanggan serta Desa Gesi di wilayah Kecamatan Gesi, yitu berada di Dukuh jatisari RT 004/RW 001, Desa Tanggan, Gesi. Bukit tersebut lebih popular dengan nama Gunung Kendeng.

Sekilas Pegunungan Kendeng ini juga sama halnya dengan pegunungan pada umumnya. Hamparan tumbuhan hijau terhampar luas sepanjang mata memandang, ya sangat cocok untuk bernostalgia dengan kawan lama.

Namun tahukan Anda semua, dibalik rindangnya Pegunungan Kendeng serta serunya bernostalgia, Pegunungan Kendeng ini menyimpan misteri yang cukup membuat kita terheran-heran. Pegunungan yang tepat berada di wilayah utara Bengawan Solo ini memiliki sebuah misteri seorang Dewa Judi. Cerita Dewa Judi ini sampai sekarang masih terkenang di sebagian besar masyarakat Sragen, khususnya yang tinggal di Kecamatan Gesi.

Sesuai dengan cerita yang berkembang di masyarakat luas, kata Kendeng berasal dari sebuah  kabut yang ada di puncak bukit. Nah orang Jawa menyebut kebut tersebut dengan sebutan kemendeng atau tebal. Seiring berjalannya waktu, kata kemendeng tersebut berubah menjadi kata Kendeng.

Selain itu, ada juga yang menyebutnya dengan nama Gunung Morojoyo. Nah nama Morojoyo ini merupakan sebuah nama seorang tokoh yang dimakamkan di kaki Gunung Kendeng. Kenapa nama Morojoyo cukup terkenal terkenang hingga sekarang ini? Morojoyo ini lain tak lain adalah julukan Dewa Judi yang berasal dari Sragen.

Beberapa Gua di Gunung Kendeng Utara

Menurut cerita yang beredar luas di masyarakat, sang Dewa Judi ini dibunuh oleh rivalnya setelah melakukan perjudian di daerah Gesi. Akan tetapi, hingga saat ini nama asli sang Dewa Judi Morojoyo ini masih menjadi misteri. Nama Morojoyo diberikan kepadanya karena dia selalu menang ketika melakukan perjudian. Usut punya usut, pembunuhan terhadap dirinya disebabkan karena dendam selalu kalah ketika melakukan judi.

Gunung Kendeng bukan hanya menyimpan kisah misteri Morojoyo saja. Ketika Anda berkunjung ke Gunung Kendeng, maka Anda akan melihat sebuah tugu dengan bentuk segi empat dengan sisi berukuran 60 cm dan tinggi 2 meter. Sesuai cerita yang beredar, tugu tersebut sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Terlepas dari misteri yang menyelimutinya. Gunung dengan ketinggian 350 meter di atas permukaan laut tersebut menjadi tempat yang pas untuk memandang Kota Sragen dari atas ketinggian. Pasalnya puncak tersebut merupakan daerah paling tinggi dari bumi Sukowati.

Konon katanya, puncak itu dahulu sering digunakan sebagai media komunikasi sederhana. Salah satu bentuk komunikasinya yaitu menggunakan sarana berupa cermin pemantul cahaya yang dapat dilihat dari pos pengintaian Belanda yang berada di lereng Gunung Lawu.

Bukan hanya sampai disitu saja, di sebelah selatan Gunung Kendeng juga terdapat rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal pasukan Belanda pada zaman kolonial dahulu. Berada dekat di tempat tersebut, terdapat sebuah lembah yang dikenal dengan nama Mbekungkung.