Cermis.id - Misteri soal suku yang menganut kanibalisme memang masih jadi tanda tanya dalam kepala sebagian orang. Apakah memang sistem bertahan hidup itu benar-benar ada di dunia ini?

Dalam banyak artikel yang berseliwer di dunia maya, tersebut ada beberapa suku yang masih mempraktikkan hidup seperti itu. Memakan makhluk sejenisnya.

Pertama ada nama The Carib. Mereka disebut suku pertama yang mempraktikkan kanibalisme itu. Oleh para pelaut, mereka biasa disebut “The Carib people of the Lesser Antilles“.

Nama ini diberikan oleh colombus dalam catatannya dengan menyebut nama “caniba” (yang merupakan kata lain dari kariba yang artinya “orang yang memakan orang”).

Para suku Karibia ini biasanya melakukan kanibalisme kepada musuhnya, namun semenjak masuknya agama Kristen ke sana, perlahan lahan budaya itu mulai hilang.

Kedua adalah The Aztec. Suku Aztec disebut sebagai suku yang paling brutal sebelum ditemukannya benua Amerika oleh Colombus. Mereka mengorbankan ribuan manusia tiap tahunnya.

Korban biasanya dicabut jantungnya yang masih dalam keadaan berdetak selagi hidup. Lalu tubuhnya dijadikan masakan untuk dimakan beramai-ramai.

Patung Suku Indian/FIickr/Pat

Ketiga adalah The Native Americans. Pada masa awal penaklukan benua Amerika, banyak sejarawan bercerita bahwa suku-suku Indian di Amerika melakukan praktik kanibalisme.

Walaupun sekarang masih diperdebatkan, tapi banyak yang mengaku memiliki bukti praktek kanibalisme oleh suku-suku Indian. Contohnya suku Indian Karankawa di Texas.

Pada tahun 1768, seorang pendeta yang berasal dari Spanyol menyaksikan dan merekam ritual yang dilakukan Karankawa kepada musuhnya yang disandera.

Mereka mengelilingi korban tersebut dan secara bergantian memotong kulit dan daging korbannya lalu memakannya di depan mata korbannya.

Keempat adalah The Africans. Walaupun secara kasat mata, benua ini tidak pernah menampakkan aktivitas kanibalisme, namun banyak saksi mata melaporkan adanya aktivitas perdagangan organ tubuh manusia di sana.

Disertai bukti, banyak warga pendatang yang hilang saat berlibur maupun melintas di sana. Biasanya penculikan dilakukan oleh geng kriminal. Disebutkan juga, pada saat perang Kongo kedua dan perang sipil di Liberia dan Sierra Leone sering terjadi aksi kanibalisme di sana.

Kelima adalah The Fiji. Budaya kanibalisme juga diketahui  telah menyebar di kawasan Polinesia dan Melanesia. Sebagai contoh, fiji diketahui sebagi pulau para kanibalisme. Seorang kepala suku Fiji mengakui telah memakan 875 orang dan sangat membanggakannya.

Wanita Korowai/FIickr/Marc Ressang

Keenam adalah The Korowai. Suku Korowai di Papua Indonesia, diketahui sebagai suku yang masih distigma melakukan kanibalisme hingga saat ini.

Mereka biasanya memakan anggota sukunya yang dicurigai sebagai penyihir. Biasanya mereka memakan otaknya selagi masih dalam keadaan hangat. Kediaman mereka biasanya berada di atas pohon yang tinggi berguna untuk melindungi diri dari musuhnya.

Ketujuh adalah The Maori. Suku ini berasal dari New Zealand. Mereka merupakan suku kanibal yang pernah terdokumentasikan dengan sangat baik.

Kanibalisme sudah menjadi bagian dari kebudayaan Maori, dan mereka tidak pernah berhenti memakan musuhnya. Ketika kapal Inggris, The Boyd, berlabuh dan para awaknya membunuh anak dari kepala suku Maori, para pejuang suku Maori membalas dendam.

Mereka membunuh dan memakan 66 awak kapal tersebut. Kejadian inilah yang akhirnya terkenal sebagai “body massacre”.